Selasa, 21 April 2015

Filled Under:

MENGGALI KUBURAN


a.      Deskripsi Masalah
Ada sebuah Universitas yang mewajibkan mahasiswanya untuk sebuah penilitian. Anehnya  obyek penelitiannnya adalah sebuah mayat yang sudah dikubur beberapa tahun silam. Agar tidak merusak kehormatan mayat maka mereka mencari  mayat orang  belanda atau PKI. Mayat itu kemudian dibawa kesebuah Labotorium khusus guna mencari data dan informasi dari mayat  yang sedang mereka teliti. Kemudian hasil penilitian itu dijadikan sebuah makalah  yang dipersentasikan  dan diminta pertanggung jawaban di depan dosennya.
b.      Pertanyaan:
Bagaimana hukum menggali kuburan seperti kasus di atas?
c.      Jawaban:
Menggali kuburan pada dasarnya tidak diperbolehkan oleh agama karena untuk menjaga kehormatan manusia. Akan tetapi apabila ada tuntutan yang perlu dilaksanakan maka diperbolehkan, semisal ada barang tertinggal yang terkubur. Dalam konteks pertanyaan, asalkan ada maksud dengan penggalian tersebut maka diperbolehkan. Apalagi yang digali adalah orang kafir yang tidak memiliki kehormatan sebagaimana yang dimiliki kaum Muslimin.
d.      Rujukan:
وَيَحْرُمُ نَبْشُهُ اَيِ الْقَبْرِ قَبْلَ بَلَاءٍ اِلَّا لِضَرُوْرَةٍ كَأَنْ دُفِنَ بَلَا طَهَارَةٍ اَوْ لِغَيْرِ الْقِبْلَةِ اَوْ ثَوْبٍ مَغْصُوْبٍ اَوْ اَرْضٍ مَغْصُوْبَةٍ اَوْ سَقَطَ فِيْ الْقَبْرٍ الْمُتَمَوَّلُ الى ان قال-  اَوْ احْتِيْجَ لِمُشَاهَدَتِهِ لِلتَّعْلِيْقِ عَلىَ صِفَةٍ فِيْهِ. (منهاج القويم، جـ 1/صـ 292)

قَالَ الْحِطَابِيُّ : فِيْهِ دَلِيْلٌ عَلَى جَوَازِ نَبْشِ قُبُوْرِ الْمُشْرِكِيْنَ اِذَا كَانَ فِيْهِ أَرَبٌ اَوْ نَفْعٌ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاَنَّهُ لَيْسَتْ حُرْمَتُهُمْ فِيْ ذَلِكَ كَحُرْمَةِ الْمُسْلِمِيْنَ. (فقه السنة، جـ1/صـ 473) 

 

Sumber : Hasil Musyawaroh Santri Sidogiri

Comments

0 komentar:

Posting Komentar